I. PENGERTIAN LIMBAH ATAU SAMPAH
Limbah atau
sampah yaitu limbah atau kotoran yang dihasilkan karena pembuangan sampah atau zat kimia dari
pabrik-pabrik. Limbah atau sampah juga merupakan suatu bahan yang tidak berarti dan tidak
berharga, tapi kita tidak mengetahui bahwa limbah juga bisamenjadi sesuatu yang
berguna dan bermanfaat jika diproses secara baik dan benar. Limbah atau sampah juga bisa berarti sesuatu
yang tidak berguna dan dibuang oleh kebanyakan orang, mereka menganggapnya sebagai sesuatu
yang tidak berguna dan jika dibiarkan terlalu lama maka akan menyebabkan penyakit
padahal dengan pengolahan sampah secara benar maka bisa menjadikan sampah ini menjadi benda
ekonomis.
Dengan meningkatnya populasi penduduk di setiap
daerah/kota maka jumlah sampah yang dihasilkan setiap rumah tangga makin
meningkat. Hal ini menjadi masalah besar bagi kota-kota besar yang padat
penduduknya seperti Jakarta, Surabaya dan lain-lainnya untuk menangani masalah
yang dihasilkan setiap hari.
Secara umum komposisi dari sampah di setiap kota
bahkan negara hampir sama yaitu:
Kertas dan
katun
|
±
|
35 %
|
Logam
|
±
|
7 %
|
Gelas
|
±
|
5 %
|
Sampah
halaman dan dapur
|
±
|
37 %
|
Kayu
|
±
|
3 %
|
Plastik,
karet, dan kulit
|
±
|
7 %
|
Lain-lain
|
±
|
6 %
|
Dampak negatif dari sampah tersebut dapat terjadi di
tempat penampungan sementara (TPS) yang terdapat di setiap wilayah seperti di
setiap RW atau Kelurahan, pasar dan sebagainya maupun di tempat penampungan
akhir (TPA). Dampak negatif di TPS biasanya dalam bentuk bau yang kurang sedap
karena terjadi penguraian secara anaerob, kumpulan lalat di atas sampah yang
dapat menimbulkan berjangkitnya penyakit dan estetika. Tempat penampungan
sampah akhir (TPA) dalam bentuk penimbunan sampah terbuka akan menimbulkan
dampak negatif yang lebih besar karena selain bau yang tidak sedap yang berasal
dari penguraian secara anaerob dari komponen-komponen sampah, seperti gas H2S,
NH3, CH4 juga dapat terjadi rembesan dari proses “leaching” logam-logam
berbahaya ke dalam air tanah atau sumber air.
Untuk menanggulangi pencemaran tanah akibat penumpukan
sampah itu dapat dilakukan melalui berbagai cara seperti melalui program 3 R
yaitu Reduce, Reuse, Recycle.
Reduce artinya mengurangi atau mereduksi sampah yang
akan terbentuk. Hal ini dapat dilakukan bila ibu-ibu rumah tangga kembali ke
pola lama yaitu membawa keranjang belanja ke pasar. Dengan demikian jumlah
kantong plastik yang dibawa ke rumah akan berkurang (terreduksi). Selain itu
bila setiap orang menggunakan kembali saputangan daripada tissue, di samping
akan mengurangi sampahnya, dengan tidak menggunakan tissue dapat terjadi
penghematan terhadap bahan baku untuk tissue, yang tidak lain adalah kayu dari
hutan. Kalau setiap orang melakukan hal tersebut beberapa ton sampah yang akan
tereduksi per bulan dan beberapa hasil hutan yang dapat diselamatkan.
Reuse, adalah program pemakaian kembali sampah yang
sudah terbentuk seperti penggunaan bahan-bahan plastik/kertas bekas untuk
benda-benda souvenir, bekas ban untuk tempat pot atau kursi taman, botolbotol
minuman yang telah kosong diisi kembali dan sebagainya.
Proses Recycle agak berbeda dengan kedua program
sebelumnya. Dalam hal ini sampah sebelum digunakan perlu diolah ulang terlebih
dahulu. Bahan-bahan yang dapat direcycle atau didaur-ulang seperti kertas atau
sampah bekas, pecahan-pecahan gelas atau kaca, besi atau logam bekas dan sampah
organik yang berasal dari dapur atau pasar dapat didaur-ulang menjadi kompos
(pupuk). Proses daur-ulang ini juga dapat mengubah sampah menjadi energi panas
yang dikenal dengan proses insenerasi. Insenerasi sederhana sudah ada yang
melakukan oleh beberapa industri misal di Jakarta, yaitu menggunakan limbah
padat dalam bentuk lumpur hasil akhir pengolahan air limbahnya tidak dibuang ke
tanah tetapi digunakan sebagai bahan bakar setelah mengalami pengeringan.
- Senyawa organik yang dapat membusuk karena diuraikan oleh mikroorganisme, seperti sisa-sisa makanan, daun, tumbuh-tumbuhan dan hewan yang mati.
- Senyawa organik dan senyawa anorganik yang tidak dapat dimusnahkan/diuraikan oleh mikroorganisme seperti plastik, serat, keramik, kaleng-kaleng dan bekas bahan bangunan, menyebabkan tanah menjadi kurang subur.
- Pencemar Udara berupa gas yang larut dalam air hujan seperti oksida nitrogen (NO dan NO2), oksida belerang (SO2 dan SO3), oksida karbon (CO dan CO2), menghasilan hujan asam yang akan menyebabkan tanah bersifat asam dan merusak kesuburan tanah/tanaman.
- Pencemar berupa logam-logam berat yang dihasilkan dari limbah industri seperti Hg, Zn, Pb, Cd dapat mencemari tanah.
- Zat radioaktif yang dihasilkan dari PLTN, reaktor atom atau dari percobaan lain?yang menggunakan atau menghasikan zat radioaktif. Misalnya unsur Sr-90 sebagai hasil fisi nuklir dapat mempengaruhi perkembangan xilem pada?tumbuh-tumbuhandan tulang hewan, akan menyebabkan jaringan tubuh menjadi lemah, adalah bahan radioaktif, masuk ke dalam rantai makanan dan akhirnya dapat menyebabkan kematian pada makhluk yang memakannya.
II. DEFINISI LIMBAH PADAT
Limbah padat
adalah hasil buangan industri yang berupa padatan, lumpur atau bubur yang
berasal dari suatu proses pengolahan. Limbah padat berasal dari kegiatan
industri dan domestik.
Limbah domestik pada umumnya berbentuk limbah padat rumah tangga,
limbah padat kegiatan perdagangan, perkantoran, peternakan, pertanian
serta dari tempat-tempat umum.
Jenis-jenis limbah padat: kertas, kayu, kain, karet/kulit tiruan, plastik,
metal, gelas/kaca,organik, bakteri, kulit telur, dllSumber-sumber dari limbah
padat sendiri meliputi seperti pabrik gula, pulp,kertas, rayon, plywood, limbah
nuklir, pengawetan buah, ikan, atau daging.
Secara garis besar limbah padat terdiri
dari :
1) Limbah
padat yang mudah terbakar.
2) Limbah
padat yang sukar terbakar.
3) Limbah
padat yang mudah membusuk.
4) Limbah
yang dapat di daur ulang.
5) Limbah
radioaktif.
6) Bongkaran
bangunan.
7) Lumpur.
III. DAMPAK PENCEMARAN LIMBAH PADAT
Limbah pasti
akan berdampak negatif pada lingkungan hidup jika tidak ada pengolahan yang baik dan benar, dengan adanya
limbah padat didalam lingkungan hidup maka dapat menimbulkan pencemaran seperti :
1) Timbulnya gas beracun, seperti asam
sulfida (H2S), amoniak (NH3), methan (CH4), C02 dansebagainya. Gas ini akan
timbul jika limbah padat ditimbun dan membusuk dikarena adanyamikroorganisme.
Adanya musim hujan dan kemarau, terjadi proses pemecahan bahan
organik oleh bakteri penghancur dalam suasana aerob/anaerob.
2) Dapat menimbulkan penurunan kualitas
udara, dalam sampah yang ditumpuk, akan terjadireaksi kimia seperti gas H2S,
NH3 dan methane yang jika melebihi NAB (Nilai Ambang Batas) akan merugikan manusia. Gas H2S 50
ppm dapat mengakibatkan mabuk dan pusing.
3) Penurunan kualitas air, karena
limbah padat biasanya langsung dibuang
dalam
perairan atau bersama-sama air limbah. Maka akan dapat menyebabkan air
menjadikeruh dan rasa dari air pun berubah.
4) Kerusakan permukaan tanah.Dari
sebagian dampak-dampak limbah padat diatas, ada beberapa dampak limbah
yang lainnya yang ditinjau dari aspek yang berbeda secara umum.
Dampak limbah secara umum di tinjau dari dampak terhadap
kesehatan dan terhadap lingkungan adalah sebagai berikut :
1. Dampak Terhadap Kesehatan
Dampaknya
yaitu dapat menyebabkan atau menimbulkan panyakit. Potensi bahaya
kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah sebagai berikut:
a) Penyakit
diare dan tikus, penyakit ini terjadi karena virus yang berasaldari sampah
dengan pengelolaan yang tidak tepat.
b) Penyakit
kulit misalnya kudis dan kurap.
2. Dampak Terhadap Lingkungan
Cairan dari
limbah – limbah yang masuk ke sungai akan mencemarkan airnya sehingga mengandung virus-virus penyakit.
Berbagai ikan dapat mati sehingga
mungkin lama kelamaan akan punah. Tidak jarang manusia juga mengkonsumsi atau menggunakan air
untuk kegiatan sehari-hari, sehingga manusia akan terkena dampak limbah
baik secara langsung maupun tidak langsung. Selain mencemari, air
lingkungan juga menimbulkan banjir karena banyak orang-orang yang membuang
limbah rumah tangga ke
sungai,sehingga pintu air mampet dan pada waktu musim hujan air tidak
dapatmengalir dan air naik menggenangi rumah-rumah penduduk, sehingga dapat meresahkan para penduduk.
IV. PENGOLAHAN LIMBAH PADAT
Pengolahan
limbah padat dapat dilakukan dengan berbagai cara yang tentunya dapat menjadikan limbah
tersebut tidak berdampak buruk bagi lingkungan ataupun kesehatan. Menurut sifatnya
pengolahan limbah padat dapat dibagi menjadi dua cara yaitu pengolahan
limbah padat tanpa pengolahan dan pengolahan limbah padat dengan pengolahan.
*Limbah
padat tanpa pengolahan :
Limbah padat
yang tidak mengandungunsur kimia yang beracun dan berbahaya dapat langsung
dibuang ke tempat tertentu sebagai TPA (Tempat Pembuangan Akhir).
*Limbah
padat dengan pengolahan :
Limbah padat
yang mengandung unsur kimia beracun dan berbahaya harus diolah terlebih
dahulu sebelum dibuang ke tempat-tempat tertentu. Pengolahan limbah juga dapat dilakukan dengan
cara-cara yang sedehana lainnya misalnya, dengan caramendaur ulang, Dijual
kepasar loakatau tukang rongsokan yang biasa lewat di depan rumah – rumah.
Cara ini
bisa menjadikan limbah atau sampah yang semula bukan apa-apa sehingga bisa menjadi barang yang ekonomis dan
bisa menghasilkan uang.
Dapat juga
dijual kepada tetangga kita yang
menjadi tukang loak ataupun pemulung.
Barang-barang
yang dapat dijual antara lainkertas-kertas bekas, koran bekas, majalah bekas, botol
bekas, ban bekas, radio tua, TV tua dansepeda yang usang.
Dapat juga
dengan cara pembakaran.
Cara ini
adalah cara yang paling mudah untuk
dilakukan karena tidak membutuhkan usaha keras.
Cara ini
bisa dilakukan dengan cara
membakar limbah-limbah padat misalnya kertas-kertas dengan menggunakan
minyak tanah lalu
dinyalakan apinya. Kelebihan cara membakar ini adalah mudah dan
tidak membutuhkan usaha keras, membutuhkan tempat atau lokasi yang cukup
kecil dan dapat digunakan
sebagai sumber energi baik untuk pembangkit uap air panas, listrik dan
pencairan logam.
Faktor –
faktor yang perlu kita perhatikan sebelum kita mengolah limbah padat tersebut adalah sebagai berikut :
1. Jumlah Limbah
Sedikit
dapat dengan mudah kita tangani sendiri. Banyak dapat membutuhkan penanganan
khusus tempat dan sarana pembuangan.
2. Sifat fisik dan kimia limbah
Sifat fisik
mempengaruhi pilihan tempat pembuangan, sarana penggankutandan pilihan
pengolahannya. Sifat kimia dari limbah padat akan merusak dan mencemari lingkungan dengan cara
membentuk senyawa-senyawa baru.
3.
Kemungkinan pencemaran dan kerusakan lingkungan.
Karena
lingkungan ada yang peka atau tidak peka terhadap pencemaran,maka perlu kita
perhatikan tempat pembuangan akhir (TPA), unsur yang akanterkena, dan tingkat
pencemaran yang akan timbul.
4. Tujuan
akhir dari pengolahan
Terdapat
tujuan akhir dari pengolahan yaitu bersifat ekonomis dan bersifatnon-ekonomis.
Tujuan pengolahan yang bersifat ekonomis adalah denganmeningkatkan efisiensi
pabrik secara menyeluruh dan mengambil kembali bahan yang masih berguna
untuk di daur ulang atau di manfaat lain.Sedangkan tujuan pengolahan yang
bersifat non-ekonomis adalah untuk mencegah pencemaran dan kerusakan
lingkungan
V. PROSES PENGOLAHAN LIMBAH PADAT
Dalam
memproses pengolahan limbah padat terdapat empat proses yaitu
pemisahan, penyusunan ukuran, pengomposan, dan pembuangan limbah.
1.
PemisahanKarena limbah padat terdiri dari ukuran yang berbedan dan kandungan
bahan yang berbeda juga maka harus
dipisahkan terlebih dahulu, supaya peralatan pengolahan menjadi awet.
Sistem
pemisahan ada tiga yaitu diantaranya :
Sistem Balistik
Adalah
sistem pemisahan untuk mendapatkan keseragamanukuran / berat / volume.
Sistem Gravitasi
Adalah
sistem pemisahan berdasarkan gaya berat misalnya barang yang ringan /
terapung dan barang yang berat / tenggelam.
Sistem Magnetis.
Adalah
sistem pemisahan berdasarkan sifat magnet yang bersifat agnet, akan
langsung menempel. Misalnya untuk memisahkan campuran logam dan non logam.
2.
Penyusunan Ukuran
Penyusunan
ukuran dilakukan untuk memperoleh ukuran yang lebih kecil agar pengolahannya menjadi mudah.
3.
Pengomposan
Pengomposan
dilakukan terhadap buangan / limbah yang mudah membusuk,sampah kota, buangan
atau kotoran hewan ataupun juga pada lumpur pabrik.
Supaya hasil
pengomposan baik, limbah padat harus dipisahkan dan disamakan ukurannya atau volumenya.
4.
Pembuangan LimbahProses akhir dari pengolahan limbah padat adalah pembuangan
limbah yangdibagi menjadi dua yaitu :
a)
Pembuangan Di LautPembuangan limbah padat di laut, tidak boleh dilakukan pada
sembarangtempat dan perlu diketahui bahwa tidak semua limbah padat dapatdibuang
ke laut.
Hal ini
disebabkan :
1. Laut
sebagai tempat mencari ikan bagi nelayan.
2. Laut
sebagai tempat rekreasi dan lalu lintas kapal.
3. Laut
menjadi dangkal.
4. Limbah
padat yang mengandung senyawa kimia beracun dan berbahaya dapat membunuh
biota laut.
b)
Pembuangan Di Darat Atau TanahUntuk pembuangan di darat perlu dilakukan
pemilihan lokasi yang harusdipertimbangkan sebagai berikut :
1. Pengaruh
iklim, temperatur dan angin.
2. Struktur
tanah.
3. Jaraknya
jauh dengan permukiman.
4. Pengaruh
terhadat sumber lain, perkebunan, perikanan, peternakan, flora atau fauna.
Pilih lokasi yang benar-benar tidak ekonomis lagi untuk kepentingan
apapun.
VI. KESIMPULAN
Pada
dasarnya limbah adalah sejenis kotoran yang berasal dari hasil pembuangan
dan itu mengakibatkan dampak bagi lingkungan di sekitar tetapi sekarang
banyak ditemukan cara atau solusi untuk menangani dampak-dampak yang
dihasilkan oleh limbah,meskipun demikian pada kenyataannya cara atau solusi tersebut
tidak ada hasilnya karena masih banyak
pula kita jumpai limbah atau sampah di sungai dan di darat yang dapat pula menimbulkan banjir serta kerusakan
lingkungan lainnya.
0 komentar:
Posting Komentar